Dalam keseharian kita tak lepas dari yang namanya kendaraa bermotor dari sepeda motor sampai mobil.kendaraan tersebut umumnya menggunakan bahan bakar atau BBM..setiap hari berapa liter yang diperlukan untuk menggeber motor atau mobil kita untuk menempuh tempat yang kita tuju?tentulah berliter-liter yang kita butuhkan apalagi kalau menempuh jarak yang jauh.liter demi liter BBM yang disedot kendaraan kita di SPBU lama kelamaan pastilah lama-lama akan habis dan akhirnyapun pasokan Minyak dunia akan menipis,untuk mengatasi hal tersebut sekarang sekarang dibuat energia alternatif yaitu salahsatuynya adalah BIO-Ethanol.Bioethanol dapat dibuat dari Tebu ataupun ketela.namun kali ini akan saya membahas pembuatan ethanol menggunakan ketela,selain banyak tumbuh di seluruh wilayah Indonesia harganya pun sangat Murah meriah. Untuk menghasilkan Ethanol sebanyak 10 liter membutuhkan Singkokng sebanyak 125 Kg
Cara pembuatan ethannol:
- Kupas singkong segar kemudian dicuci bersih dan cacah menjadi kecil-kecil
- Keringkan hasil cacahan tersebut hingga kadar air menjadi 16%,hal ini bertujuan untuk mengawetkan Bahan baku agar awet untuk disimpan untuk beberapa waktu.
- Kemudian masukan 25 Kg bahan baku tersebut ke tangki penampungan (kapaitas 120 Liter) kemdian masukan air hingga volume air dalam tangki penampungan mencapai 100Liter.kemdian panaskan gaplek dengan suhu 100⁰C selama setengah jam sampai menjadi bubur dan mengentall
- Setelah dingin masukan ke dalam tangki Sakarifikasi.(Sakarifikasi adalah proses penguraian Pati menjadi Glukosa).kemudian masukan Cendawan Aspergillus untuk mengurai bubur tersebut Untuk 100 Liter Bubur memrlukan 10 liter larutan Cendawan Aspergillus atau 10% dari bahanbaku bubur.konsentrasi Cendawan Aspergillus mencapai 100juta sel/ml.
- Setelah 2-3 jam Bubur telah menjadi dua lapisan yaitu lapisan Air dan Glukosa,aduk kedua lapisan tersebut sampai tercampur rata.dan siap untuk diFermentasi,sebelum diFermentasi pasikan larutan tersebut memiliki kadar Air 17-18%.kadar tersebut merupakan kadar maksimalyang disukai bakteri Saccharomyces untuk hidup dan mengurai Glukosa menjadi Alkohol.
- Tutup rapat larutan tersebut untuk difermentasi,hal ini bertujuan untuk mencegah terkontaminasi dari bakteri lain.Agar fermentasi bekerja optimal usahakan suhu ruangan terjaga 28-32⁰C dan PH 4,5-5,5.
- Setelah tiga hari larutan yang terfermentasi akan menjadi 3lapisan.larutan pertama merupakan ethanol kedua adalah air dan yang ketiga adalah lapisan endapan.namun lapisan 1 dan 2 masih tercampur
- Pisahkan lapisan 1 dan 2 dengan endapan,larutan ini memiliki kadar ethanol 6-12%.
- Untuk memisahkan ethanol dengan air perlu di suling/dipanaskan pada suhu 78⁰C atau pada titik didih ethanol. Kemudian hasil sulingan tersebut merupakan ethanol berkadar 95%.
- Untuk memperoleh Ethanol 99% diperlukan penyulingan keduan dengan suhu 100⁰C,pada suhu tersebut merupakan titik didih air jadi pada saat air dan ethanol menguap,uap tersebut mengalir ke pipa yang seblumnya pipa dilapisi dengan lapisan Zeolit/pati uap air akan diserap oleh lapisan Zeolit dan ethanol akn mengalir sampai pipa yang berisi ethanol terkondensasi(kondensaasi merupakan proses pencairan dari proses penguapankarena perbedaan suhu biasanya pipa di celupkan air dingin untuk menghasilkan perbedaan suhu antara suhu pipa dan suhu luar)
Itulah proses dari pembuatan ethanol,cukup mudah dan biyaya murah.Bahan bakar ethanol juga ramah lingkungan,dan patut dijadikan sebagai energi alternatif.klik disini untuk melihat kendaraan BIO-Ethanol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar